Jakarta - Surat Al-Kahfi memiliki arti penghuni-penghuni gua. Surat Al-Kahfi sendiri merupakan surat ke-18 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 110 dalam buku "Kedahsyatan Membaca Al-Qur'an" oleh Amirulloh dan Sumantri Jamhari, dinamakan surat Al-Kahfi karena surat ini mengisahkan tentang beberapa orang pemuda dan anjingnya yang bersembunyi di dalam gua. Mereka lari dari kekejaman penguasa yang berideologi matrealisme dan memaksa mereka agar kafir kepada pemuda Al-Kahfi ini diceritakan dengan kuasa Allah SWT menidurkan tujuh pemuda Al-Kahfi dalam gua selama 309 tahun. Kemudian Allah SWT menyelamatkan pemuda tersebut yang ingin mempertahankan keimanannya di tengah paksaan penguasa yang surat Al-Kahfi akan membawa kita kepada kebaikan dan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Hari Jum'at menjadi salah satu waktu yang disunnahkan untuk membaca surat Al-Kahfi yang dimulai dari tenggelamnya matahari pada hari Kamis hingga menjelang matahari tenggelam di hari Jum' Al-Kahfi ayat 31-40 mengingatkan bahwa pertolongan Allah SWT benar adanya. Dan tidak ada kekuatan kecuali pertolongan yang datang dari Allah bacaan dan terjemahan surat Al-Kahfi ayat 31-40اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمُ الْاَنْهٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيْهَا مِنْ اَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَّيَلْبَسُوْنَ ثِيَابًا خُضْرًا مِّنْ سُنْدُسٍ وَّاِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِىِٕيْنَ فِيْهَا عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِۗ نِعْمَ الثَّوَابُۗ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًاulā`ika lahum jannātu 'adnin tajrī min taḥtihimul-an-hāru yuḥallauna fīhā min asāwira min żahabiw wa yalbasụna ṡiyāban khuḍram min sundusiw wa istabraqim muttaki`īna fīhā 'alal-arā`ik, ni'maṡ-ṡawāb, wa ḥasunat murtafaqāArtinya 31. Mereka itulah yang memperoleh Surga 'Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dalam surga itu mereka diberi hiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah sebaik-baik pahala dan tempat istirahat yang لَهُمْ مَّثَلًا رَّجُلَيْنِ جَعَلْنَا لِاَحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِنْ اَعْنَابٍ وَّحَفَفْنٰهُمَا بِنَخْلٍ وَّجَعَلْنَا بَيْنَهُمَا زَرْعًاۗwaḍrib lahum maṡalar rajulaini ja'alnā li`aḥadihimā jannataini min a'nābiw wa ḥafafnāhumā binakhliw wa ja'alnā bainahumā zar'āArtinya 32. Dan berikanlah Muhammad kepada mereka sebuah perumpamaan, dua orang laki-laki, yang seorang yang kafir Kami beri dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara keduanya kebun itu Kami buatkan الْجَنَّتَيْنِ اٰتَتْ اُكُلَهَا وَلَمْ تَظْلِمْ مِّنْهُ شَيْـًٔاۙ وَّفَجَّرْنَا خِلٰلَهُمَا نَهَرًاۙkiltal-jannataini ātat ukulahā wa lam taẓlim min-hu syai`aw wa fajjarnā khilālahumā naharāArtinya 33. Kedua kebun itu menghasilkan buahnya, dan tidak berkurang buahnya sedikit pun, dan di celah-celah kedua kebun itu Kami alirkan sungai,وَّكَانَ لَهٗ ثَمَرٌۚ فَقَالَ لِصَاحِبِهٖ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗٓ اَنَا۠ اَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَّاَعَزُّ نَفَرًاwa kāna lahụ ṡamar, fa qāla liṣāḥibihī wa huwa yuḥāwiruhū ana akṡaru mingka mālaw wa a'azzu nafarāArtinya 34. dan dia memiliki kekayaan besar, maka dia berkata kepada kawannya yang beriman ketika bercakap-cakap dengan dia, "Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat."وَدَخَلَ جَنَّتَهٗ وَهُوَ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖۚ قَالَ مَآ اَظُنُّ اَنْ تَبِيْدَ هٰذِهٖٓ اَبَدًاۙwa dakhala jannatahụ wa huwa ẓālimul linafsih, qāla mā aẓunnu an tabīda hāżihī abadāArtinya 35. Dan dia memasuki kebunnya dengan sikap merugikan dirinya sendiri karena angkuh dan kafir; dia berkata, "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,وَّمَآ اَظُنُّ السَّاعَةَ قَاۤىِٕمَةً وَّلَىِٕنْ رُّدِدْتُّ اِلٰى رَبِّيْ لَاَجِدَنَّ خَيْرًا مِّنْهَا مُنْقَلَبًاwa mā aẓunnus-sā'ata qā`imataw wa la`ir rudittu ilā rabbī la`ajidanna khairam min-hā mungqalabāArtinya 36. dan aku kira hari Kiamat itu tidak akan datang, dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada ini."قَالَ لَهٗ صَاحِبُهٗ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗٓ اَكَفَرْتَ بِالَّذِيْ خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ سَوّٰىكَ رَجُلًاۗqāla lahụ ṣāḥibuhụ wa huwa yuḥāwiruhū a kafarta billażī khalaqaka min turābin ṡumma min nuṭfatin ṡumma sawwāka rajulāArtinya 37. Kawannya yang beriman berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya, "Apakah engkau ingkar kepada Tuhan yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?لٰكِنَّا۠ هُوَ اللّٰهُ رَبِّيْ وَلَآ اُشْرِكُ بِرَبِّيْٓ اَحَدًاlākinna huwallāhu rabbī wa lā usyriku birabbī aḥadāArtinya 38. Tetapi aku percaya bahwa, Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚاِنْ تَرَنِ اَنَا۠ اَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَّوَلَدًاۚwalau lā iż dakhalta jannataka qulta mā syā`allāhu lā quwwata illā billāh, in tarani ana aqalla mingka mālaw wa waladāArtinya 39. Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan "Masya Allah, la quwwata illa billah" Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit رَبِّيْٓ اَنْ يُّؤْتِيَنِ خَيْرًا مِّنْ جَنَّتِكَ وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَانًا مِّنَ السَّمَاۤءِ فَتُصْبِحَ صَعِيْدًا زَلَقًاۙfa asā rabbī ay yu`tiyani khairam min jannatika wa yursila 'alaihā ḥusbānam minas-samā`i fa tuṣbiḥa ṣa'īdan zalaqāArtinya 40. Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberikan kepadaku kebun yang lebih baik dari kebunmu ini; dan Dia mengirimkan petir dari langit ke kebunmu, sehingga kebun itu menjadi tanah yang licin,Itulah surat Al-Kahfi ayat 31-40 yang bisa dibaca setiap hari. Simak Video "Melihat Khusyuknya Siswa Tunanetra di Majalengka Baca Al-Qur'an Braille" [GambasVideo 20detik] lus/erd
RockyGerung saat menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan di Lobby Gedung DPD, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (7/7/2022). (AKURAT.CO/Sopian) AKURAT.CO , Maraknya pemberitaan tentang sosok istri Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Irjen Ferdy Sambo yang menjadi korban
40 Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami, mereka tidak tersembunyi dari Kami. Apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka yang lebih baik ataukah mereka yang datang dengan aman sentosa pada hari Kiamat? Lakukanlah apa yang kamu kehendaki! Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. QS. Fussilat.
فَعَسَىٰ رَبِّي أَنْ يُؤْتِيَنِ خَيْرًا مِنْ جَنَّتِكَ وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَانًا مِنَ السَّمَاءِ فَتُصْبِحَ صَعِيدًا زَلَقًا maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku kebun yang lebih baik dari pada kebunmu ini; dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan petir dari langit kepada kebunmu; hingga kebun itu menjadi tanah yang licin; Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Maka mudah-mudahan Rabbku, akan memberi kepadaku kebun yang lebih baik daripada kebunmu ini jumlah kalimat ayat ini menjadi Jawab daripada Syarat pada ayat sebelumnya dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan kepada kebunmu lafal Husbanan adalah bentuk jamak dari kata Husbanah artinya petir dan langit, hingga kebun itu menjadi tanah yang licin tanah yang sangat licin sehingga telapak kaki tidak dapat berpijak padanya. aku berharap semoga Tuhanku memberiku kenikmatan yang lebih baik dari kebunmu di dunia atau dari surgamu di akhirat nanti. Atau sebaliknya, barangkali Tuhan mengirimkan bencana yang akan menimpa kebunmu seperti petir yang menyambar dari langit yang membuat kebunmu berubah menjadi tanah gersang, rata dan tidak bisa ditanami. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Pohon-pohonnya tercabut, buah-buahannya hancur, tanamannya tenggelam oleh air hujan, dan manfaatnya pun hilang. Dalam ayat ini terdapat dalil bolehnya mendoakan kebinasaan terhadap harta jika menjadi sebab kekufuran seseorang dan melampaui batas.DOozqR.